Saturday, August 20, 2011

Demi Rp 853 M Astronot Bertahan di Mars Selama 438 Hari

Sebanyak enam orang kosmonot asal Rusia, Italia, Prancis, dan China, berhasil memecahkan rekor ketahanan misi luar angkasa terlama dalam simulasi pendaratan di Planet Mars selama 438 hari.



Menggunakan 'pesawat' bernama Mars500, mereka bertahan hidup dari sereal batangan dan pasta serta kontak seminim mungkin dengan keluarga dan kerabat. Simulasi ini sendiri dilakukan di Insitut Biomedis di Moskow, Rusia dan bertahan selama kurang lebih 17 bulan. Rencananya, misi akan berakhir saat mencapai hari ke 520.



Jika bertahan penuh hingga 520 hari, maka masing-masing mereka akan menerima US$100 juta (Rp853 miliar). Namun, hingga Minggu, 14 Agustus 2011 waktu setempat, keenamnya sudah memecahkan rekor selama 438 hari yang selama ini dipegang kosmonot sesungguhnya, Valeri Polyakov.


Sebagai informasi, Polyakov merupakan pemegang rekor daya tahan di luar angkasa dengan menghabiskan 437 hari mengorbit dari Bumi di tahun 1995.



Selama 438 hari, keenam kosmonot ini merasakan hidup layaknya di planet Mars dengan kondisi alam yang disesuaikan dengan aslinya. Para kosmonot bekerja di dalam ruangan tertutup bervolume 550 meter kubik, tanpa jendela, dan diobservasi oleh para dokter dan psikolog.



Setiap kosmonot memiliki tempat tidur kecil, sebuah meja dan sepasang pakaian. Tak ada kamar mandi dalam ruang simulasi ini. Untuk membersihkan diri, mereka masuk dalam suatu ruangan seperti ruangan sauna dan menggunakan tisu untuk membasuh semua kotoran.



Meski hanya simulasi, percobaan ini dipuji oleh Polyakov sebagai kosmonot yang benar-benar pernah ke luar angkasa."Sekarang bukan saatnya menghitung berapa banyak waktu yang sudah lewat, tapi berapa banyak waktu yang tersisa. Ini (simulasi) memiliki efek yang positif," ujar Polyakov.



Keenam kosmonot yang terlibat tiga di antaranya dari Rusia, yakni Aleksandr Smoleevskiy, Sukhrob Kamolov, dan Aleksi Sitev. Serta tiga lainnya adalah Diego Urbina (Italia), Wang Yue (China), dan Romain Charles (Perancis).




No comments:

Post a Comment