Ciuman selain merupakan ungkapan perasaan yang muncul, juga kerap diandalkan sebagai ajang memulai hubungan bercinta.
Berciuman tentu sangat menyenangkan, saat kita merasa begitu menyatu dengan pasangan seraya merasakan debar jantung dan hembusan napasnya. Bukan hanya itu, dibalik nikmatnya ciuman mengandung sejumlah fakta menarik. Apa saja?
Bukan hanya sekadar chemistry
Ciuman paling menyenangkan dilakukan saat pasangan sudah saling memiliki hubungan emosional yang kuat dan suasananya tepat, bukan hanya sekadar memiliki chemistry.
“Tidak ada satu formula yang benar-benar tepat tentang ciuman paling hebat, butuh banyak formula,” ujar Kirshenbaum.
Bentuk bibir VS Gairah
Menurut Kirshenbaum, hanya dengan sedikit sentuhan warna mengkilat di bibir bisa menstimulasi beberapa bagian di otak dengan cukup sigfinikan. Bagian itu biasanya hanya bisa dibangkitkan dengan stimulasi seks.
Ciuman merupakan tradisi lama
“Bukti tertulis yang dibuat oleh orang India dalam bahasa Sanskerta ciuman dilakukan pertama kali 3.500 tahun lalu , meski begitu, aktivitas serupa (berciuman) juga bisa ditemukan pada spesies lain. Hanya saja manusia memang sudah bisa melakukan hal ini sejak ada di bumi,” ujar Kirshenbaum.
Masih dianggap tabu
Meski ciuman merupakan aktivitas yang cukup universal dan diketahui banyak orang, ternyata tidak semua orang menganggapnya menyenangkan.
Berdasarkan catatan antropolog Helen Fisher, beberapa suku di Afrika Selatan menganggap ciuman sebagai hal menjijikkan. Malah beberapa orang di Afrika Timur dan Amerika Selatan, tidak mengenal ciuman.
Lidah ‘alat’ vital berciuman
“Dalam hal ciuman, ada perbedaan besar antara pria dan wanita. Pria lebih suka melakukannya dengan basah dan mulut terbuka, sementara wanita tidak suka kalau terlalu banyak menggunakan lidah,” ujar kirshenbaum.
Kenapa pria suka memakai lidah?
“Dengan mulut terbuka dan melalui lidahnya pria meningkatkan hormon testosteronnya,” tambah Kirshenbaum lagi.
‘Alat’ mempererat hubungan
“Berciuman secara teratur untuk pasangan menikah bisa membuat hubungan Anda dan pasangan semakin sehat,” jelas Kirshenbaum.
Kenapa? Saat berciuman, Anda dan pasangan mengeluarkan oksitosin, hormon yang membuat Anda semakin dekat dan saling mencintai.
“Berciuman merupakan cara yang baik untuk menstimulasi oksitosin,” tambahnya. Untuk pasangan yang sudah menikah lama, Kirsenbaum menyarankan meluangkan waktu setiap hari untuk berciuman.
Ciuman bisa membuat kecanduan
Anda merasa pernah mencium pasangan dan ingin terus melakukannya? Jangan khawatir, hal itu wajar karena memang ciuman bisa menimbulkan efek seperti kecanduan.
Ketika berciuman, tubuh menghasilkan hormon dopamine. Saat seseorang baru menjalin asmara, hormon ini bisa menjadi sangat banyak. Makanya pasangan yang baru dimabuk cinta jadi kecanduan berciuman.
No comments:
Post a Comment