Sunday, November 21, 2010

3 Pulau di Indonesia Bebas Tetanus

img

Dari 58 negara berisiko tinggi tetanus maternal (kelahiran) dan neonatal (kelahiran), 3 pulau di Indonesia yaitu Jawa, Bali dan Sumatera sudah dinyatakan eliminasi tetanus oleh WHO.

Tetanus maternal dan neonatal (TMN) merupakan tetanus yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran. Kondisi ini sangat berisiko dengan tingkat kematian mencapai 100 persen bila tidak ditangai dengan intensif.

Tetanus neonatorum (TN) merupakan tetanus yang terjadi pada bayi antara hari ke-3 dan 28 setelah lahir. Sedangkan tetanus maternal (TM) merupakan tetanus yang terjadi pada ibu hamil dan dalam 6 minggu setelah melahirkan.

Kondisi ini disebabkan oleh neurotoxin yang dihasilkan oleh spora C.tetani pada luka anaerob (tertutup). Spora tetanus ini ada dimana-mana, seperti di tanah dan kotoran hewan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan eliminasi tetanus maternal dan neonatal secara global di 58 negara risiko tinggi pada tahun 2015, termasuk Indonesia. Tapi pada tahun 2010 ini, 3 pulau di Indonesia sudah dinyatakan eliminasi TMN.

"Eliminasi TMN artinya ada kurang dari 1 per 1.000 kelahiran hidup yang terdeteksi di kabupaten," ujar Dirjen Pengendalian penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemkes, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM & H, DTCE, dalam temu media di Gedung Kemkes, Jakarta

Menurut Prof Tjandra, untuk pulau Jawa dan Bali sudah dinyatakan eliminasi TMN sejak bukan Oktober 2010 lalu dan sudah ada surat dari Director Departement of Family Health and Research for Regional Director WHO.

Sedangkan untuk pulau Sumatera, baru dilakukan penilaian hari Senin lalu dan dinyatakan eliminasi TMN namun belum ada surat resminya dari WHO.

"Dengan demikian, sudah lebih dari 80 persen populasi di Indonesia telah mencapai eliminasi TMN dan lebih cepat dari target global. Dari 58 negara yang risiko tinggi, ada 18 negara yang dinyatakan eliminasi termasuk Indonesia," jelas Prof Tjandra.

Untuk mencapai keberhasilan ini, berbagai upaya sudah dilakukan antara lain pemberian rutin imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada anak sekolah dan wanita usia subur (WUS), termasuk ibu hamil.

Selain itu, juga diterapkan persalinan bersih dan aman pada pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, serta pemeriksaan neonatal dan penyuluhan perawatan tali pusat.

Tetanus


Tetanus merupakan penyakit infeksi yang ditandai gejala-gejala neurologik yaitu adanya spasme dan kenaikan tonus otot yang disebabkan tetani spasmin. Spora dari Clostridium tetani ini hidup vertahun-tahun dalam tanah dan kotoran hewan.

Bakteri ini jika masuk dalam tubuh manusia dapat menyebabkan infeksi baik pada luka yang dalam maupun yang dangkal. Sebenarnya bukan bakteri tersebut yang menyebabkan infeksi, melainkan racun dari bakteri yang membuat penderita terinfeksi.

Gejala
Gejala dari tetanus biasanya muncul dalam waktu 5-10 hari setelah terinfeksi, rahang penderita kaku, kejang pada otot perut, leher dan punggung, dan denyut jantung meningkat.

Pengobatan

Pengobatan tetanus dilakukan dengan memberikan antibiotik, tetrasiklin, untuk menghambat pembentukan racun lebih lanjut.


Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2010/11/19/162500/1497827/763/3-pulau-di-indonesia-bebas-tetanus

No comments:

Post a Comment