Thursday, August 12, 2010

Pengisian Bahan Bakar Pesawat Di Udara

Pengisian bahan bakar di udara atau istilahnya air refueling, aerial tanking, in-flight refueling (IFR), air-to-air refueling (AAR) adalah proses pengisian bahan bakar dari pesawat tanker (pembawa bahan bakar) ke pesawat lain (yang akan diisi bahan bakarnya) selama di udara. Prosedur ini membuat pesawat yang sedang dalam misi penerbangan dapat terbang dalam jangka waktu yang lebih panjang. Pesawat yang digunakan untuk pengisian bahan bakar di udara adalah pesawat angkut yang telah dimodifikasi atau seringkali disebut pesawat tanker. Prosedur pengisian bahan bakar di udara telah dipakai pada beberapa perang contohnya Perang Falkland, Perang Vietnam, Perang Teluk Persia dan Perang Kosovo. Jadi udah terkenal sistem pengisian bahan bakar di udara ini gan. Kebanyakan kita mah taunya pengisian di darat aja kan???
Di bawah ini ane ceritain dikit2 gan.

Sejarah Eksperimen

Spoiler for Sejarah Eksperimennya gan:

- Dimulai pada sekitar tahun 1917, seorang pilot berkebangsaan Russia bernama Alexander P. de Seversky menemukan ide untuk dapat memperpanjang waktu terbang pesawat selama di udara dengan cara pengisian bahan bakar di udara (in-flight refueling). Tak lama setelah itu, dia pindah kewarganegaraan ke AS dan menjadi Insinyur di War Departement of USA. Kemudian baru pada tahun 1921 penemuannya itu secara resmi dipatenkan.
- Tahun 1923 : Dua pesawat Airco DH-4B milik USA Air Service sukses mengisi bahan bakar ke sebuah pesawat DH-4B lainnya sebanyak 687 galon (2600 Liter) untuk memberikan waktu terbang lebih dari 37 jam tambahan.
Spoiler for nih gan picnya:

- Tahun 1929 : US Army Air Corps yg dipimpin oleh Mayor Carl Spaatz, berhasil melakukan pengisian bahan bakar kepada pesawat Question Mark dengan rekor lebih dari 150 jam tambahan waktu terbang.
Spoiler for nih gan picnya:
[/img]

- Tahun 1930 : Rekor baru tercipta dengan 553 jam tambahan waktu terbang, dipegang oleh John, Albert, Kenneth, dan Walter Hunter menggunakan dua pesawat Stinson SM-1 Detroiter.
- Tahun 1935 : Percobaan yang berbahaya dari Fred dan Al Key, namun berhasil menumbangkan rekor sebelumnya dengan 647 jam (hampir 27 hari) waktu tambahan dengan pesawat Curtiss Robin.


Sistem Yg Dipakai
Spoiler for Sistem Yg Dipakai:

Metode atau sistem yg paling umum digunakan adalah Sistem “Boom and Receptacle” atau biasa disebut dengan Sistem “Flying Boom” dan Sistem “Proge and Drogue” (ane gak ngerti terjemahan yg pasnya gan). Ada lagi kombinasi antar keduanya yg disebut “Boom Drogue Adaptor”, tp kurang populer gan. Ane disini Cuma jelasin yang pertama dan kedua saja gan. Kita liat satu2 di bawah ini:

1. Sistem “Boom and Receptacle”
Atau sering juga disebut Sistem “Flying Boom”. Sistem ini memakai pipa yang kaku (gak fleksibel gan), ada sistem kamera juga, yang dikontrol oleh dua sayap kecil yang oleh operator (pesawat tanker) akan diulur dan dimasukkan ke lubang tangki bahan bakar pada pesawat penerima. Praktiknya gini gan, pilot pada pesawat penerima harus memposisikan pesawatnya sedemikian rupa sehingga tepat posisinya dan proses pengisian bahan bakar bisa dilakukan. Untuk menjamin keamanan dan ketepatan dalam pengisian bahan bakar, pada sisi-sisi sayap telah dipasang kamera sehingga dapat memandu operator mengulurkan dan memasukkan pipa bahan bakar ke pesawat penerima. Gak Cuma itu gan, pesawat tanker juga dilengkapi lampu agar memungkinkan pengisian bahan bakar pada malam hari.
Spoiler for nih picnya gan:

Spoiler for nih picnya gan:

Spoiler for nih gan picnya:

Spoiler for nih gan picnya:


Spoiler for nih gan picnya:


Spoiler for nih gan picnya:

Spoiler for nih gan picnya:

Spoiler for nih gan operatornya:

Pesawat Yang Pake Sistem “Boom and Receptacle”
Spoiler for KC-97 Stratotanker:

Spoiler for KC-135 Stratotanker:

Spoiler for KC-10 Extender:

Spoiler for KC-767:

Spoiler for Airbus A330 MRTT:

Kelebihan dan Kekurangan Sistem “Boom and Receptacle”
Spoiler for Ini nih kelebihannya gan:

- Aliran bahan bakar (transfer rate) dari pesawat tanker ke pesawat penerima lebih banyak gan. Bisa nyampe 3,7 ton bahan bakar per menit. Tau gak kenapa gan???karena pipanya lebih lebar dibanding sistem “Probe and Drogue”.
- Dikhususkan untuk pesawat-pesawat gede seperti pesawat Bomber. Lebih efektif karena pesawat tersebut memerlukan bahan bakar yang lumayan banyak.

Spoiler for Ini nih kekurangannya gan:

- Perlu biaya yang gede untuk training operator.
- Desain tanker yang rumit
- Cuma dapat mengisi satu pesawat sekali jalan.
- Tidak bisa dipakai untuk mengisi bahan bakar helikopter.

2. Sistem “Probe and Drogue”
Lain ama sistem yg pertama tadi gan. Sistem ini memakai pipa yang fleksibel (red: bisa digoyang gan, kyk inul..). Bentuk drogue – nya mirip banget kyk shuttlecock badminton yang tersambung dengan pipa bahan bakar. Fungsi drogue ini untuk menstabilkan pipa selama di udara dan menyediakan saluran untuk menjadi jalur masuknya bahan bakar ke dalam pipa. Pipa tersebut terhubung dengan Hose Drum Unit (HDU), klo gak kepake tuh pipa akan tergulung di HDU.
Cara kerjanya gini gan. Pesawat tanker dan pesawat resipien (penerima) nanti pd saat terbang membentuk formasi sejajar horizontal. Dimana, pesawat tanker berada di depan pesawat resipien. Kedua pesawat itu terbang pada kecepatan yang sama. Setelah kedua pesawat ini siap, nanti pilot pesawat tanker akan menjulurkan drogue ke arah pesawat resipien. Setelah terjulur, pilot pesawat resipien akan mengeluarkan probe. Yaitu semacam "mulut" penerima bahan bakar yang ada di pesawat tsb. Trus si pilot tsb memanuverkan pesawatnya hingga posisi probe masuk ke dalam lubang drogue. Mulai dehhh pengisiannya..
Spoiler for Nih gambar drogue gan:

Spoiler for Nih gambar drogue gan:

Spoiler for Nih gambar drogue gan:

Spoiler for pictnya gan:

Pesawat tanker RAF VC10 sedang mengisi bahan bakar utk Pesawat Tornado GR4 pd saat perang Iraq

Spoiler for picnya gan:

Hidung probe-nya pesawat patroli Nimrod MR2

Spoiler for picnya gan:

Pengisian bahan bakar F-18F Super Hornet (Kyk makanan..)

Spoiler for picnya gan:

Pesawat S-3 Viking sedang mengisi bahan bakar

Spoiler for picnya gan:

Spoiler for picnya gan:

Spoiler for picnya gan:

Pengisian secara simultan..

Pesawat Yang Pake Sistem "Probe and Drogue":
Spoiler for F/A-18E/F Super Hornet:

Spoiler for S-3 Viking:

Spoiler for A4 Skyhawk:

Spoiler for Sukhoi SU-24:

Spoiler for MiG 29K:

Spoiler for Ilyushin Il-78 Midas:

Kelebihan dan Kekurangan Sistem ““Probe and Drogue””
Spoiler for Ini nih kelebihannya gan:

- Desain tanker simple dan murah
- Bisa mengisi bahan bakar ke beberapa pesawat pada waktu yang sama cukup memakai satu tangki bahan bakar
- Bisa mengisi bahan bakar untuk helikopter
- Tidak perlu operator khusus, cukup pilot aja yang jalanin.

Spoiler for Ini nih kekurangannya gan:

- Diameter pipa yang kecil hanya cukup mengalirkan 1 - 1,5 ton bahan bakar per menit.
- Turbulence pada pesawat dan kecepatan angin sangat mempengaruhi proses pengisian bahan bakar
- Skill pilot dari pesawat penerima sangat diperlukan dikarenakan tdk adanya operator khusus.
- Ni yang bahaya gan. Karena posisi pesawat penerima berada di belakang pesawat tanker, probe nya itu bisa-bisa masuk ke engine pesawat penerima kalo tidak ditangani dengan hati-hati.


Sumber : kaskus.us

No comments:

Post a Comment